Sabtu, 05 Maret 2011

PENTING MANA DUNIA ataukah AKHIRAT (4)

  by : Agus Mustofa

                                

                 ~ PERBUATAN KITA ’MEMBEKAS’ DI ALAM ~

Ada yang bilang, bahwa alam semesta ini bagaikan sebuah kanvas. Setiap hari, kita sedang melukisi kanvas itu dengan perbuatan-perbuatan kita. Dan kelak, sekian tahun kemudian, di atas kanvas itu ada lukisan diri kita, yang terbentuk dari akumulasi semua yang kita lakukan. Apa dan siapa diri kita, adalah apa yang telah kita lukiskan di kanvas kehidupan tersebut.

Ada yang bilang juga, bahwa alam semesta ini bagaikan keping VCD. Sedangkan perbuatan kita, tidak lain adalah proses rekaman yang kita masukkan setiap hari, setiap saat. Kita berbicara, kita ’menyanyi’, kita berakting, bahkan kita berpikir, semuanya terekam dalam VCD kehidupan itu. Dan kelak, sekian tahun kemudian, kita akan menerima keping VCD kehidupan tesebut, sebagai hasil karya kita selama menjalani hidup di dunia ini.

Ya, alam semesta tidak pernah melewatkan peristiwa yang terjadi di dalamnya. Semuanya direkam dan disimpan sebagai memori kehidupan. Ada yang tersimpan di dalam otak. Ada yang terekam di dalam genetika. Ada pula yang tercatat dalam struktur alam semesta. Setiap perubahan, sekecil apa pun, akan menyebabkan ’bekas’ di sekitar kita. Dan bekas itu, bakal ’abadi’ selama ada langit dan bumi. Jika langit dan buminya lenyap, kelak saat terjadi Big Crunch alias Kiamat Besar, maka seluruh rekaman itu akan ikut musnah. Mirip kanvas atau VCD yang dibakar, sehingga segala goresan atau data yang ada di dalamnya ikut rusak.

Dalam bahasa al Qur’an, Allah menugasi ’dua malaikat’ untuk merekam segala perbuatan manusia. Mereka berada di sekitar kita, berlalu lalang di kanan-kiri, muka-belakang, berdinamika sambil mengabadikan sinyal energi yang terjadi dari setiap perbuatan kita. Dua malaikat itu kita kenal sebagai Raqib dan Atid. Sebagaimana diceritakan dalam ayat berikut ini.

QS. Qaaf (50): 17-18
Ketika merekam dua (malaikat) perekam, berdinamika di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Tidak ada suatu ucapan pun yang diucapkan (oleh seseorang) kecuali di dekatnya ada pengawas (raqib) yang selalu hadir (atid).

Nama malaikat Raqib dan Atid itu memang ’dipinjam’ dari istilah dalam ayat tersebut, Raqibun atidun yang bermakna pengawas yang selalu hadir. Dalam ayat-ayat berikutnya, Allah menceritakan bahwa para pengawas itu akan mengikuti manusia sampai saat kematiannya, dan terus mengikutinya sampai kelak dibangkitkan. Lantas menunjukkan seluruh hasil rekaman hidup kita untuk dijadikan ’bukti pengadilan’.

QS. Qaaf (50): 19-23
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya.

Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman (hari pengadilan).

Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan (malaikat) penggiring dan penyaksi.

Sesungguhnya kamu lalai tentang hal ini, maka Kami singkapkan tabir (yang menutupi) pandanganmu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.

Dan yang menyertainya berkata: "Inilah (rekaman) yang tersedia".

Sangatlah menarik, bahwa al Qur’an sudah memberikan sinyal tentang proses rekaman yang memang terjadi di alam semesta ini. Secara detil, mekanisme rekaman ini kita yakini akan terungkap lewat penelitian ilmiah. Tetapi secara global, itu mirip dengan rekaman digital-optikal yang dewasa ini menjadi teknologi paling mutakhir dalam proses rekam-merekam.

Dalam dunia digital, mekanisme rekaman yang terjadi di alam semesta itu mirip komposisi 0 dan 1, yang membekas dalam struktur energi alam. Kombinasi nol dan satu itulah yang membentuk kode-kode digital di alam semesta. Kadang saya membayangkan struktur energi alam semesta itu seperti sebuah ’jaring ikan’ yang sedang dibentang kencang. Setiap Anda memutuskan satu benang jaring, Anda akan mendapati jaring ikan itu berubah posisi, tidak simetris. Bukan hanya secara digital proses itu terjadi, melainkan juga secara optikal. Agaknya ini terkait dengan wujud malaikat sebagai makhluk cahaya, yang merekam seluruh perbuatan kita lewat komposisi optik.

Secara optikal, proses rekaman digital ini mirip dengan pembuatan keping VCD. Pabrik rekaman membuat ’bekas-bekas’ di permukaan keping VCD sehingga membentuk formasi digital tertentu, yang kemudian bisa dibaca ulang oleh ’mata optik’ digital sebuah perangkat multi media, saat kita ingin melihat dan mendengar hasil rekaman tersebut.

Karena keping VCD rekaman perbuatan kita itu berada di ruang alam semesta, maka kelak, hasil rekaman itu juga bakal diputar di ruang alam semesta. Ini mirip dengan film hologram yang bisa ditayangkan di dalam ruang tiga dimensi. Layarnya bukanlah dinding, melainkan ruang. Dengan kombinasi sorotan lampu dari sejumlah proyektor, maka di tengah-tengah ruangan tersebut bisa muncul gambar-gambar transparan yang tampak oleh penglihatan mata kita.

Di layar tiga dimensi yang berupa ruang itu, Allah akan menayangkan seluruh cerita kehidupan kita sejak lahir sampai meninggal. Itulah hasil karya para malaikat yang selalu mengikuti kita setiap saat. Pengawas yang selalu hadir. Tidak pernah tidak hadir. Berbuat baik direkamnya, berbuat jahat juga direkam. Berbuat sembunyi-sembunyi terekam alam, berbuat terang-terangan pun terekam alam. Pokoknya apa pun yang kita lakukan tidak ada yang tidak terekam. Dan pada saatnya kelak, kita akan menyaksikan sendiri seluruh rekaman kehidupan itu tanpa ada sensor sedikit pun..!

Kata ayat di atas, Allah akan menyingkapkan tabir pandangan yang selama ini membatasi kita. Tabir dimensi yang belum bisa kita tembus selama di dunia. Ketika tabir dimensi itu sudah dibuka oleh-Nya, maka penglihatan kita pun bakal menjadi sangat tajam. Bisa melihat segala sesuatu yang sekarang tidak terlihat, dengan izin-Nya. Setiap kita bakal menyaksikan tayangan ’film hologram’ yang diputar secara riil di hadapan kita.

Allah bentangkan ’layarnya’, Dia hidupkan ’proyektornya’, dan Bumi pun menjadi terang benderang dengan cahaya-Nya. Maka setiap diri bakal menyaksikan perbuatannya sendiri sambil disaksikan oleh para nabi dan semua makhluk penyaksi. Allah tinggal memberikan keputusan berdasar apa yang kita lakukan sendiri selama hidup di dunia ini..!

QS. Az Zumar (39): 69
Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya Tuhannya; dan ditunjukkanlah hasil rekaman (kehidupannya di dunia) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi serta diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka sama sekali tidak akan dirugikan.


Wallahu a’lam bishshawab
~ salam ~