Jumat, 01 Oktober 2010

ZDIKIR BERJAMAAH ADA SEJAK ZAMAN RASULULLAH SAW

Sekte wahabi muncul pada abad 14 hijriah, mereka ini merupakan penyakit dalam tubuh muslimin yg telah menyerang hampir seluruh Negara muslimin dimuka bumi. Mereka ini selalu mengada adakan dan mempermasalahkan hal hal yg tidak pernah dipermasalahkan oleh Ulama Besar, Para Imam, para Tabi’in, para sahabat, bahkan Rasul saw. Hal ini, tidak mengakategorikan Ibn Abdulwahhab sebagai Imam Madzhab, karena seorang Imam Madzhab adalah orang yg suci dari mencaci maki muslimin, apalagi menganggap musyrik pada ahli syahadat, atau menganggap perbuatan sahabat rasul radhiyallahu’anhum adalah Bid?ah munkarah. Imam madzhab adalah pewaris Rasul saw, orang yg berjiwa arif dan lidahnya selalu basah berdzikir kepada Allah, mendoakan yg sesat, mendoakan hidayah bagi orang kafir, demikian pulalah Lidah Rasul saw.
Dzikir berjamaah sejak zaman Rasul saw, sahabat, tabi’in tak pernah dipermasalahkan, bahkan merupakan sunnah rasul saw, dan pula secara akal sehat, semua orang mukmin akan asyik berdzikir, dan hanya syaitan yg benci akan hangus terbakar dan tak tahan mendengar suara dzikir. kita bisa bandingkan mereka ini dari kelompok mukmin, atau kelompok syaitan yg sesat.., dengan cara mereka yg memprotes dzikir jamaah, telinga mereka panas, dan ingin segera kabur bila mendengar jamaah berdzikir.
1). para sahabat berdoa bersama Rasul saw dengan melantunkan syair (Qasidah/Nasyidah) di saat menggali khandaq (parit) Rasul saw dan sahabat2 radhiyallhu?anhum bersenandung bersama sama dengan ucapan : “HAAMIIIM LAA YUNSHARUUN..”. (Kitab Sirah Ibn Hisyam Bab Ghazwat Khandaq). Perlu diketahui bahwa sirah Ibn Hisyam adalah buku sejarah yg pertama ada dari seluruh buku sejarah, yaitu buku sejarah tertua. Karena ia adalah Tabi’in.
2). saat membangun Masjidirrasul saw : mereka bersemangat sambil bersenandung : “Laa ‘Iesy illa ‘Iesyul akhirah, Allahummarham Al Anshar wal Muhaajirah” setelah mendengar ini maka Rasul saw pun segera mengikuti ucapan mereka seraya bersenandung dengan semangat : “Laa ‘Iesy illa ‘Iesyul akhirah, Allahummarham Al Anshar wal Muhajirah.. ” (Sirah Ibn Hisyam Bab Hijraturrasul saw- bina’ masjidissyarif hal 116)
3). ucapan ini pun merupakan doa Rasul saw demikian diriwayatkan dalam shahihain
4). Firman Allah swt : “SABARKANLAH DIRIMU BERSAMA KELOMPOK ORANG ORANG YG BERDOA PADA TUHAN MEREKA SIANG DAN MALAM SEMATA MATA MENGINGINKAN KERIDHOAN NYA, DAN JANGANLAH KAU JAUHKAN PANDANGANMU (dari mereka), UNTUK MENGINGINKAN KEDUNIAWIAN.” (QS Alkahfi 28) Ayat ini turun ketika Salman Alfarisi ra berdzikir bersama para sahabat, maka Allah memerintahkan Rasul saw dan seluruh ummatnya duduk untuk menghormati orang2 yg berdzikir. Mereka (sekte wahabi) mengatakan bahwa ini tidak teriwayatkan bentuk dan tata cara dzikirnya, ah..ah?ah.. Dzikir ya sudah jelas dzikir.., menyebut nama Allah, mengingat Allah swt, adakah lagi ingin dicari pemahaman lain?,
5). Sahabat Rasul radhiyallahu’anhum mengadakan shalat tarawih berjamaah, dan Rasul saw justru malah menghindarinya, mestinya merekapun shalat tarawih sendiri sendiri, kalau toh Rasul saw melakukannya lalu menghindarinya, lalu mengapa Generasi Pertama yg terang benderang dg keluhuran ini justru mengadakannya dengan berjamaah.., Sebab mereka merasakan ada kelebihan dalam berjamaah, yaitu syiar, ah..ah..ah.. mereka masih butuh syiar dibesarkan, apalagi kita dimasa ini..,
maka kalau ada pertanyaan : “siapakah yg pertama kali mengajarkan Bid’ah hasanah?, maka kita dengan mudah menjawab, yg pertama kali mengajarkannya adalah para Sahabat Rasul saw, karena saat itu Umar ra setelah bersepakat dengan seluruh sahabat untuk jamaah tarawih, lalu Umar ra berkata : “WA NI’MAL BID’AH HADZIH..”. (inilah Bid’ah yg terindah). Siapa lebih tahu makna menghindari bid’ah?, Umar bin Khattab ra, makhluk nomer dua paling mulia di ummat ini bersama seluruh sahabat radhiyallahu’anhum.., atau madzhab sempalan abad ke 20 ini.
6). Lalu para tabi’in sebab cinta mereka pada sahabat, maka mereka menggelari setiap menyebut nama sahabat dengan ucapan Radhiyalahu’anhu/ha/hum. Inipun tak pernah diajarkan oleh Rasul saw, tak pula pernah diajarkan oleh sahabat, walaupun itu berdalilkan beberapa ayat didalam alqur’an bahwa bagi mereka itu kerdhoan Allah, namun tak pernah ada perintah dari Rasul saw untuk menggelari setiap nama sahabat beliau saw dg ucapan radhiyallahu’anhu/ha/hum. Inipun Bid’ah hasanah, kita mengikuti Tabi’in mengucapkannya krn cinta kita pd Sahabat.
7). Khalifah Umar bin Abdul Aziz menambahkan lagi dengan menyebut nyebut nama para Khulafa?urrasyidin dalam khotbah kedua pada khutbah jumat, Ied dll.., inipun bid?ah, tak pernah diperbuat oleh para Tabi’in, Sahabat, bahkan Rasul saw, namun diada adakan karena telah banyak kaum mu’tazilah yg mencaci sahabat dan melaknat para Khulafa’urrasyidin, maka hal ini mustahab saja, (baik dilakukan), tak ada pula yg benci dengan hal ini kecuali syaitan dan para tentaranya.
Lalu kategori Bid’ah ini pun muncul entah darimana?, membawa hadits : “Semua Bid'ah adalah sesat dan semua sesat adalah di neraka”. Menimpakan hadits ini pada kelompok sahabat. Ah..ah..ah… adakah seorang muslim mengatakan orang yg memanggil nama Allah Yang Maha Tunggal, menyebut nama Allah dengan takdhim, berdoa dan bermunajat, mereka ini sesat dan di neraka?, Orang yg berpendapat ini berarti ia telah mengatakan seluruh nama nama diatas adalah penduduk neraka termasuk Umar bin Khattab ra dan seluruh sahabat, dan seluruh tabi?in, dan seluruh ulama ahlussunnah waljama’ah termasuk Sayyidina Muhammad saw, yg juga diperintah Allah untuk duduk bersama kelompok orang yg berdoa, dan beliau lah saw yg mengajarkan doa bersama sama.
Kita di Majelis Majelis menjaharkan lafadz doa dan munajat untuk menyaingi panggung panggung maksiat yg setiap malam menggelegar dengan dahsyatnya menghancurkan telinga, berpuluh ribu pemuda dan remaja MEMUJA manusia manusia pendosa dan mengelu elukan nama mereka..
Salahkah bila ada sekelompok pemuda mengelu-elukan nama Allah Yang Maha Tunggal?, menggemakan nama Allah?, apakah Nama Allah sudah tak boleh dikumandangkan lagi dimuka bumi?.??!! Seribu dalil mereka cari agar Nama Allah tak lagi dikumandangkan.. cukup berbisik bisik..!, sama dengan komunis yg melarang meneriakkan nama Allah, dan melarang kumpulan dzikir.. Adakah kita masih bisa menganggap kelompok wahabi ini adalah madzhab..?!!
Kita Ahlussunnah waljama?ah berdoa, berdzikir, dengan sirran wa jahran, di dalam hati, dalam kesendirian, dan bersama sama. Sebagaimana Hadist Qudsiy Allah swt berfirman : “BILA IA (HAMBAKU) MENYEBUT NAMAKU DALAM DIRINYA, MAKA AKU MENGINGATNYA DALAM DIRIKU, BILA MEREKA MENYEBUT NAMAKAU DALAM KELOMPOK BESAR, MAKA AKUPUN MENYEBUT (membanggakan) NAMA MEREKA DALAM KELOMPOK YG LEBIH BESAR DAN LEBIH MULIA”. (HR Bukhari Muslim).
Saran saya, kita doakan saja madzhab sempalan abad ke 20 ini, agar mereka diberi hidayah dan kembali kepada kebenaran. Wahai Allah, telah terkotori permukaan Bumi Mu dengan sanubari sanubari yg disesatkan syaitan, maka hujankanlah hidayah Mu pada mereka agar mereka mau kembali pd kebenaran, beridolakan sang Nabi saw, beridolakan Muhajirin dan Anshar, berakhlak dengan akhlak mereka, sopan dan rendah hati sebagaimana mereka. Demi Kemuliaan Ramadhan, Demi Kemuliaan Shiyaam walqiyaam, Demi Kemuliaan Nuzululqur’an, dan Demi Kemuliaan Muhammad Rasulullah saw, amiin.
BY: UST, MUHAMMAD ARIFIN ILHAM

Jumat, 06 Agustus 2010

"YA ALLAH AKU SYUKURI NIKMAT MU"

Kajian Malam:


Ya Allah kami syukuri nikmat yang datang,

dengan itu nampak asma' Mu Arrahman- Arrahiim (Pengasih Dan Penyayang),
...
Aku Hanya bermohon kepadaMu Ya Allah, meminta sedikit dari nikmat Mu,
Namun Engkau Ya Rabb Memberikan Lebih Kepadaku,

semoga Aku sanggup dan Ridho merima setiap apa yg Telah Jadi keputusan
Mu,

Walu itu sebagun ujian bagi kami, dengan itulah Kau Tunjukan Kasih
sayang mu kepada Kami,

Semoga kami dapat menjalani nya dengan Ikhlas, & kami selalu memohon
Pertolongan disetiap langkah Kami Menuju Rahmat Mu- Amiin.

Menjelang Ramadhan ini aku hanya memohon kepada Mu..Ya Allah berikan lah Aku Rezeki yang Halal lagi Thoyib, supaya aku dapat membeli motor baru, supaya aku dapat lebih mudah menuju rahmat mu, dengan niat supaya aku bisa kemesjid beribadah, dan berikan lah kemudahan mu Ya Rabb, supaya aku, istri dan anak ku bisa bergoncengan naik motor itu menuju tempat kami beribadah ke mesjid, musholah, agar engkau permudah kan lah Ya Allah niat ku ini.

Namun engkau langsung menjawab Do'a ku ya Rabb, hanya jarak beberapa hari,,engkau datang kan Orang kepada ku...yang ingin menjual mobil nya dengan maksud Over kredit, aku hanya di minta mengganti DP/ Uang Muka nya dan biaya Admin dan Asuransi sedang setoran nya sudah di bayar 7 bulan, dan sisa nya yg 29 bulan lagi yang harus aku yang lanjut kan ke Bank BPR DaNus Batam....di Pagi hari Jum'at 6 agustus 2010 aku terhenyu melalui peristiwa ini, seakan ini hanya mimpi, Namun Ini adalah Jawaban Dari Do'a2 ku kepada mu.

Tapi aku sempat Ke bingungan bagaimana Cara nya Mengembalikan DP sedang Uang ku Hanya 3jt, yang hanya cukup untuk uang muka Motor, namun disana nampak nikmat Mu, Ya Rabb Ada Saja Jalan Yang Kau berikan Ada Saja Orang yang memberi Pinjaman kepadaku sebanyak 13jt...dan aku hanya sedikit lagi mencari dana agar Dp tersebut tertutup...Sekarang Begitu jelas nampak Asmak mu Arrahman- arrahiim...
Kami syukuri setiap nikmat mu Ya Rabb.......Amiin Ya Rabbal alamiin.

Selasa, 03 Agustus 2010

" Marhaban Yaa Ramadhan "



Bulan rajab sudah berlalu, Bulan sya'ban telah di penghujung, dan akan
berakhir berganti dengan bulan ramadan Khusus dalam ketiga bulan itu
Rasulullah berdoa :" Allahumma baariklanaa fii rajab wa sya'ban wa
ballighnaa ramadhaan wa hashshil maqaashidanaa"
(yaa Allah,berkahilah kami di bulan rajab dan sya'ban serta sampaikanlah diri kami pada bulan
ramadhan dan tunaikanlah keinginan-keinginan kami)

NASIHAT RASULULLAH MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
(diriwayatkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib r.a.)Wahai manusia!Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah.Bulan yang paling mulia di sisi Allah.Hari-harinyaadalah hari-hari yang paling utama,malam-malam di bulan Ramadhanadalah malam-malam yang paling utama,jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tamu Allahdan...dimuliakan oleh-Nya.
Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima,dan doa-doa diijabah.
Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk menjalani shaum dan membaca kitab-Nya
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin.
Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu
“Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.”
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-'Alamin.
Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi makanan berbuka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.
Sahabat-sahabat bertanya: " Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.“ Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath/jalan pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.
Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.
Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu.
Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib k.w. berkata,:Aku berdiri dan berkata, "Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?”
Jawab Nabi:Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".
Sumber:
(Di kutip dari:"Puasa Bersama Rasulullah", karangan Ibnu Muhammad, Pustaka Al Bayan Mizan.)

         Kami sekeluarga Mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan...Mhn maaf lahir bathin...
Atas segala khilaf Dan  Salah...Smga Allah Sucikan Hati dan Diri kita Menunaikan ibadah ini,
dan semoga kita semua selalu dalam bimbingan Hidayah ALLAh, dan Dalam Lindungan Berkah,Rahmat Nya...Amiin...Ya Rabbal Alamiin.

Al Firman Dan Keluarga.

Selasa, 13 Juli 2010

"Belajar, Memahami, Mengamalkan Hadist"


اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ 
“Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dari rasa sedih dan duka cita, dari rasa lemah dan kemalasan, dari kebakhilan dan sifat pengecut, dan beban hutang dan tekanan orang-2 (jahat)” (HR Bukhari).

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ 
(Ya Allah kami mohon kepada-Mu jiwa yg tenang, keimanan akan pertemuan dengan-Mu, dan ridha menerima ketetapan-Mu dan yang qana'ah menerima pemberian-Mu( (HR Thobroni).

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَنَسْأَلُكَ عَزِيمَةَ الرُّشْدِ وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ 
(Ya Alloh, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keteguhan hati dlm segala urusan, keteguhan dlm petunjuk. kami memohon untuk bisa bersyukur atas nikmat-2-Mu dan ajari kami beribadah yang baik kepada-Mu. [HR Tirmidzi].

أَقْرَبُكُمْ مِنيِ مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ خُلُقًا وَخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِاَهْلِهِ 
(Paling dekat dgn aku kedudukannya pd hari kiamat adalah orang yg paling baik akhlaknya, dan sebaik-2nya kalian ialah yg paling baik terhadap keluarganya). (HR. Ahmad).

اللَّهُمَّ زِدْنَا عِلْمًا وَلَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
(Ya Allah, tambahkanlah ilmu pd kami dan janganlah Engkau gelincirkan hati kami setelah Engkau memberi kami petunjuk. Dan, anugerahkan kasih sayang-Mu pd kami, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi) (HR Abu Dawud).

أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا أَدَبَهُمْ 
“Muliakanlah anak-anakmu dan didiklah mereka dengan baik.” (HR Ibnû Mâjah).

اللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيدُ يَا رَحِيمُ يَا وَدُودُ أَغْنِنَِا بِحَلَالِك عَنْ حَرَامِك وَبِطَاعَتِك عَنْ مَعْصِيَتِك وَبِفَضْلِك عَمَّنْ سِوَاك 
(Ya Alloh, Yg Mh Kaya, Yg Mh Terpuji, Yg Mh Pencipta, Yg Mh Mengembalikan, Yg Mh Pengasih, Yg Mh Penyayang, Kayakan kami dgn apa2 yg Engkau halalkan daripada yg haram dgn menta'ati-Mu & menjauhi maksiat dan dgn kurniaan-Mu, tidak dari yg lain...

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
(Seorang laki-2 bertanya pada Rasulullah Saw. "Islam yg bagaimana yg paling baik?" Beliau menjawab: "Kamu memberi makan, dan mengucapkan salam pada orang yg kamu kenal dan orang yg tidak kamu kenal (HR. Bukhari & Muslim).

حَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، لاَ يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ 
(Perkataan yg paling disenangi oleh Allah adalah empat: Subhaanallaah, Alhamdulillaah, Laa ilaaha illallaah, Allaahu akbar. Tidak mengapa dimulai yg mana di antara kalimat tersebut) (HR Muslim).

اللَهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ (Ya Allah, dgn rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dgn rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dgn rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dgn kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk) (HR Tirmidzi).

إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ فَلْيُجِبْ، فَإِنْ كَانَ صَائِمًا فَلْيُصَلِّ وَإِنْ كَانَ مُفْطِرًا فَلْيَطْعَمْ 
(Apabila seseorang di antara kalian diundang (makan), maka, penuhilah. Apabila puasa, hendaklah mendo'akan (orang yg mengundang). Apabila tidak puasa, hendaklah ia makan) (HR Muslim).

اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
(Ya Allah tidak ada yg dapat menghalangi apa yg Engkau berikan dan tidak ada pula yg dapat memberi apa yg Engkau halangi, tidak bermanfaat kekayaan bagi orang yg memilikinya (kecuali iman dan amal shalihnya), hanya dari-Mu kekayaan itu) (HR Muslim).

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَنْصِبُ وَجْهَهُ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي مَسْأَلَةٍ إِلَّا أَعْطَاهَا إِيَّاهُ إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَهَا لَهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ 
(Tidaklah seorang muslim mengangkat wajahnya kepada Allah 'azza wajalla lalu meminta sesuatu kecuali Allah akan memberinya, baik disegerakan atau ditunda sebagai simpanan baginya) (HR. Ahmad).

مَنْ يَصْبِرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَا رُزِقَ الْعَبْدُ رِزْقًا أَوْسَعَ لَهُ مِنْ الصَّبْرِ 
(Barangsiapa bersabar maka Allah akan menyabarkannya, Brngsiapa merasa cukup maka Allah akan mengayakannya, Brngsiapa menjaga dari meminta-2 maka Allah akan memeliharanya, dan tidaklah seorang hamba diberi rizki yg lebih lapang selain sabar) (HR Ahmad).


مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةً فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا كُتِبَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَمُحِيَتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ
(Tidak ada seorang muslim pun yg tertusuk duri atau tertimpa bencana yg lebih besar dari itu kecuali akan tercatat baginya dgn bencana itu, 1 peningkatan derajat serta akan dihapuskan dari dirinya 1 dosa kesalahan) (HR Muslim).

Sabtu, 10 Juli 2010

"Memahami Isra' Mi'raj"



Kalau kita baca sejarah kehidupan Rasulullah SAW (Sirah Nabawiyah), sebelum peristiwa itu terjadi, Rasulullah mengalami keadaan duka cita yang sangat mendalam. Beliau ditinggal oleh istrinya tercinta, Khadijah, yang setia menemani dan menghiburnya dikala orang lain masih mencemoohnya. Lalu beliau juga ditinggal oleh pamannya sendiri, Abu Thalib, yang (walaupun kafir) tetapi dia sangat melindungi aktivitas Nabi. Sehingga orang-orang kafir Quraisy semakin leluasa untuk melancarkan penyiksaannya kepada Nabi, sampai-sampai orang awam Quraisy pun berani melemparkan kotoran ke atas kepala Rasulullah SAW.

Dalam keadaan yang duka cita dan penuh dengan rintangan yang sangat berat itu, menambah perasaan Rasullah semakin berat dalam mengemban risalah Ilahi. Lalu Allah "menghibur" Nabi dengan memperjalankan beliau, sampai kepada langit dan menemui Allah. Hingga kini, peristiwa ini seringkali diperingati oleh sebagian besar kaum muslimin dalam peringatan Isra' Mi'raj. Harus selalu diingat oleh orang-orang yang suka memperingati, peringatan tersebut hanyalah untuk memotivasi dan penyemangat, bukan dalam rangka beribadah (ibadah dalam artian ibadah ritual khusus). Namun peringatan tersebut juga terdapat beberapa catatan. Apa saja itu? Mari kita ikuti beberapa hal di bawah ini.

Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu QS. Bani Israil ayat 1, dan QS. An Najm ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsepnya, sistemnya, muatannya, dan sebagainya. Pada surat An Najm ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (QS. Al Alaq: 1-5) dari Allah SWT, yaitu ketika di gua Hira.

Dan di antara 25 nabi, hanya 2 Nabi yang yang pernah berbicara langsung kepada Allah, yaitu Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW. Bagaimana dengan Nabi Adam, bukankah beliau juga pernah berdialog dengan Allah? Ya, tapi Nabi Adam ketika itu masih di Surga. Setelah diturunkan ke bumi, tidak lagi berdialog secara langsung. Nabi Musa berdialog dengan Allah secara langsung yaitu ketika di bukit Tursina (di bumi), sedangkan Nabi Muhammad di Sidratil Muntaha (di langit). Tetapi (sekali lagi), kebesaran Islam bukan di situ letaknya, namun di konsepnya, di muatannya. Oleh karena itulah, peristiwa Isra' Mi'raj sendiri tidak perlu secara berlebihan diangkat-angkat. Peristiwa itu sendiri merupakan mukjizat imani, maksudnya adalah mukjizat yang hanya bisa diterima apabila kita beriman.

Meskipun hanya Nabi Muhammad yang telah diperjalankan pada malam harinya (Isra' Mi'raj), tapi dia tetaplah manusia biasa, hamba Allah. Hal ini perlu ditegaskan, karena dua umat sebelum Islam (Yahudi dan Kristen), telah terjebak men-Tuhankan nabinya.

Mengapa Masjidil Aqsa?
Ada beberapa pertanyaan mengenai peristiwa Isra' Mi'raj. Salah satunya, mengapa dalam peristiwa itu Rasul diperjalankan ke Masjidil Aqsa? Kenapa tidak langsung saja ke langit? Paling tidak ada beberapa hal hikmahnya, antara lain:

1. Bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya Nabi dari golongan Ibrahim AS yang berasal dari Ismail AS, sedangkan Nabi lainnya adalah berasal dari Ishaq AS. Inilah yang menyebabkan Yahudi dan Kristen menolak Nabi Muhammad, karena mereka melihat asal usul keturunannya (nasab). Alasan mereka itu sangat tidak ilmiah, dan kalau memang benar, mereka berarti rasialis, karena melihat orang itu dari keturunannya. Hikmah lainnya adalah, bahwa Nabi Muhammad berda'wah di Makkah, sedangkan Nabi yang lain berda'wah di sekitar Palestina. Kalau dibiarkan saja, orang lain akan menuduh Muhammad SAW sebagai orang yang tidak ada hubungannya dengan "golongan" Ibrahim dan merupakan sempalan. Bagi kita sebagai muslim, tidaklah melihat orang itu dari asal usulnya, tapi dari ajarannya.

2. Hikmah berikutnya adalah, Allah dengan segala ilmu-Nya mengetahui bahwa Masjidil Aqsa adalah akan menjadi sumber sengketa sepanjang zaman setelah itu. Mungkin Allah ingin menjadikan tempat ini sebagai "pembangkit" ruhul jihad kaum muslimin. Kadangkala, kalau tiada lawan itu semangat jihad kaum muslimin "melemah" karena terlena, dan dengan adanya sengketa tersebut, semangat jihad kaum muslimin terus terjaga dan terbina.

3. Berikutnya, Allah ingin memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi SAW. Pada Al Qur'an surat An Najm ayat 12, terdapat kata "Yaro" dalam bahasa Arab yang artinya "menyaksikan langsung". Berbeda dengan kata "Syahida", yang berarti menyaksikan tapi tidak musti secara langsung. Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya itu secara langsung, karena pada saat itu da'wah Nabi sedang pada masa sulit, penuh duka cita. Oleh karena itulah pada peristiwa tersebut Nabi Muhammad juga dipertemukan dengan Nabi-nabi sebelumnya, agar Muhammad SAW juga bisa melihat bahwa Nabi yang sebelumnya pun mengalami masa-masa sulit, sehingga Nabi SAW bertambah motivasi dan semangatnya. Hal ini juga merupakan pelajaran bagi kita yang mengaku sebagai da'i, bahwa dalam kesulitan da'wah itu bukan berarti Allah tidak mendengar.

Perintah Shalat
Pada Isra' Mi'raj, Allah memberikan perintah sholat wajib. Dan sholat Subuh adalah sholat yang pertama kali diperintahkan. Karena peristiwa Isra' Mi'raj sendiri terjadi pada saat malam hari. Subuhnya Rasulullah sudah tiba kembali di tempat semula. Mungkin ini juga hikmah bagi kita semua, karena sholat Subuh adalah sholat yang sulit untuk di laksanakan, di mana pada saat itu banyak manusia yang masih terlelap dalam tidurnya. Sebelum diperintahkannya sholat wajib 5 waktu ini, Rasulullah melaksanakan sholat sebagaimana Nabi Ibrahim.

Kita tidak hanya diperintahkan untuk mengerjakan sholat, tetapi juga menegakkan sholat. Sholat bukan segala-galanya, tapi segala-galanya berawal dari sholat, demikian kata seorang ustadz.

Demikianlah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa Isra' Mi'raj. Semoga semakin menambah keimanan kita kepada Allah, kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, para malaikat-Nya, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar-Nya.
Sumber: (JamaahMasjid.blogspot.com)

Selasa, 06 Juli 2010

" Dakwah"

"Dakwah"

Dakwah bukan hanya menyampaikan ayat" Allah, kepada Orang awam,
Jangan langsung kita bicara tentang Ayat, fiqih, dalil, hadist, dll

namun Dakwah bisa juga dgn memberikan bantuan kepada Orang yg membutuhkan kita,
Dakwah Kepada Org lapar Adalah memberikannya Makan & minum
Dakwah kepada Orang Miskin adalah Dengan Dermawan Memberikan bantuan Modal untuk usaha, supaya ia bisameningkatkan taraf hidup nya,

Dakwah kepada Orang Yang meminta Sedekah Adalah dengan Memberikan Sedeqah kita Padanya secara Ikhlas,
Dakwah kepada Pembantu rmh tangga..Dgn Memperlakukan nya dgn Baik...dan tidak Menzolimi nya,


Pelayan-pelayanmu adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan mereka bernaung di bawah kekuasaanmu. Barangsiapa saudaranya yang berada di bawah naungan kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan dan diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani mereka dengan pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan suatu pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka. (HR. Bukhari)

Dan lain hal cara kita berdakwah menyampaikan Ayat-ayat Allah...
Semoga kita semua selalu dalam bimbingan Rahmat, hidayah ALLAh....Amiin.

Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)

Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya,
Zakat dan Sodaqoh
"Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi Saw menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi Saw menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu". (HR. Bukhari)
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS, al hajj:41)

Selasa, 29 Juni 2010

"kebahagiaan"

"Kebahagian"















Banyak orang menilai jika dengan harta/ ke kayaan kita bisa merasakan kabahagiaan,
dengan Pangkat/ kedudukan kita bisa bahagia,
dengan populeritas dia bisa merasa bahagia,
dengan mendapatkan anak dia bisa bahagia,
dan lain sebagai nya,

'Adapun orang-orang yang berbahagia maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya (QS Huud : 108

setelah kita telaah lagi Apakah kebahagian hakiki tersebut:

kebahagiaan itu sebenarnya ada dalam hati kita,
Suasana hati kita tampak dalam kehidupan sehari-hari,
senang, sedih, tertawa, menangis, terdiam, tersenyum,
kadang kita merasa ada yang kurang dalam diri kita, ada yang kosong:
yaitu Iman kita Pada ALLAH.......
Kadang Iman itu Naik/ kadang kala iman itu turun,

jadi kebahagiaan itu tidak dapat kita temukan dari harta berlimpah ataupun kekuasaan melainkan (pada hati yang tenteram) Hati yang Selamat....

" Seberat-berat nya Cobaan Bagi Mu Adalah Kekayaan, yang tidak bisa
kamu manfaatkan di jalan kebenaraan/Amal Ibadah dan Yg Sulit Kamu Pertanggung Jawabkan"

" Seringan Ringan Cobaan Bagi Mu Adalah dengan Kemiskinan,
 yangmana kita IKhlas mererimanya, bisa Qona'ah menjalani nya....hanya mengharap Rhido Allah"

By Al firman   

foto wati/adik sepupu/ istri n Anak Saya     
di Airport hang Nadim Batam.





walimatul nikah di jogja

9 agustus 2006

Rahasia Kekuatan Doa | Artikel Islam, Tanya Jawab | Percikan Iman.Org

Rahasia Kekuatan Doa | Artikel Islam, Tanya Jawab | Percikan Iman.Org

Sabtu, 26 Juni 2010

" Pituah Rang Tuo"



datuak parapatiah nan sabatang pai kabalai
tibo di balai inya mambali lamang
koq hiduik lah dibiaso an lalai
kama pai badan kan taraso ramang

Balaia sampan ka lautan
Sarato jalo pukek harimau
Curaian adat nan dipapakan
Banamo adat minang kabau

Tambilang dibaliak lansek
Tasisiak di lambai-lambai
Dibilang sado nan dapek
Nan tingga untuak nan pandai

Tibo dilansek mandailiang
Suruikkan bana ka jalan data
Kok ibo jo adat katagiliang
Turuikkan putaran roda

Tasandek tapak manurun
Takikih kaki dek mandaki
Adat jo syarak kok tasusun
Bumi sanang padi manjadi

Dari awa sampai akhia
Gawa jo khilaf sifat kito
Nak jan binaso papan dek ukia
Barilah ma'af badan ambo.

tarapuang apuang biduak di lauik
tampak nan dari puruih salatan
hiduik sapantun limau hanyuik
dima baranti sinan bamalam

janiah aianyo ngarai sianok
tampek lalunyo urang koto tuo
lah lamo kito indk basarobok
didunia maya sj kito basuo.

Jalan mandata ingek tataruang,
Jalan manurun ta antak-antak,
Jalan mandaki sasak angok,
Jalan malereang kok tagalincia.

Nan tuo dihormati,
Nan ketek dikasihi,
Samo gadang baok bakawan,
Ibu-bapo labiah sakali Guru dihargoi.
Manyuak di ilia-ilia,
Bakato di bawah-bawah,

Dimano rantiang ...dipatah,
Sinan sumua dikali,
Dimano sumua dikali,
Sinan aia disauak,

Dimano nagari diuni,
Sinan adat dipakai,
Dimano bumi dipijak,
Di sinan langik dijunjuang,

Lawuik sati rantau batuah.


Kamis, 24 Juni 2010

"NASIHAT RASULULLAH MENYAMBUT BULAN RAMADHAN"



NASIHAT RASULULLAH MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
(diriwayatkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib r.a.)

Wahai manusia!
Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah.

Bulan yang paling mulia di sisi Allah.
Hari-harinya
adalah hari-hari yang paling utama,
malam-malam di bulan Ramadhan
adalah malam-malam yang paling utama,
jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.

Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tamu Allah
dan dimuliakan oleh-Nya.

Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima,
dan
doa-doa diijabah.

Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk menjalani shaum dan membaca kitab-Nya

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin.

Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.

Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu

“Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.”


Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-'Alamin.

Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi makanan berbuka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.

Sahabat-sahabat bertanya: " Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.“ Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath/jalan pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.

Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu.

Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib k.w. berkata,:Aku berdiri dan berkata, "Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?”
Jawab Nabi:Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".



Sumber:
Di kutip dari:"Puasa Bersama Rasulullah", karangan Ibnu Muhammad, Pustaka Al Bayan Mizan.


Silahkan Klik:
 

Rabu, 23 Juni 2010

" Di Antara Niat-niat Bersedeqah"







Habib Muhammad bin Zain bin Smith, murid Imam Al Haddad, menuturkan ihwal beragam niat dalam bersedekah dan berbagai manfaatnya dunia-akhirat.

Diantara niat-niat tersebut adalah:
1. Mencari Ridha Allah Swt.
2. Agar Allah merahmatinya, sebab dengan bersedekah berarti ia telah menyayangi dan merahmati hamba Allah. Orang yang penyayang disayangi Ar Rahman Swt.
3. Niat memadamkan murka Allah atasnya, terutama dalam sedekah yang dirahasiakan.
4. Menjalankan perintah Allah Swt serta meneladani Nabi Muhammad Saw, para sahabat, tabi'in, dan shalihin seluruhnya.
5. Niat membersihkan hati dari sifat kikir dengan cara bersedekah.
6. Niat sebagai wakilseluruh muslimin dalam kewajiban bersedekah.
7. Niat menyambung tali silaturahmi dengan sedekahnya.
8. Berniat membahagiakan saudaranya yang muslim serta menghilangkan kesusahannya. Hal ini merupakan suatu ibadah yang paling mulia.
9. Niat menghilangkan kegundahan yang tedapat pada hati orang-orang fakir.
10. Niat mendapatkan doa, baik melalui perkataan atau perbuatan orang-orang fakir, dan berharap agar doanya dikabulkan Allah, karena keluar dari hati yang ikhlas.
11. Niat menentramkan hati orang lain dengan sedekah tersebut, karena biasanya bila memerlukan sesuatu seseorang tidak bisa tenang dan selalu gundah.
12. Niat agar orang-orang yang mendapat sedekah bisa lebih fokus dalam memperbanyak dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Karena, jika dituntut untuk hal-hal lain, ia tidak bisa tenang dalam beribadah.
13. Niat agar kelak di akhirat ia bisa mendapatkan syafaat dari orang mukmin yang menerima sedekah tersebut.
14. Niat menutupi aib orang fakir, agar Allah Swt juga menutupi aibnya kelak. Rasulullah Saw bersabda,"Barangsiapa menutupi aib saudaranya sesama muslim di dunia, Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat."
15. Niat dengan pemberiannya itu untuk menanamkan rasa cinta sesama muslim dalam hati si fakir, sebab kecintaan kepada sesama muslim akan membuahkan manfaat di hari kiamat.
16. Niat menghilangkan penyakit-penyakit hati yang kadang terdapat dalam hati seorang fakir karena iri terhadap karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang kaya, dan hal tersebut disebabkan karena lemahnya iman dan kurangnya keyakinan kepada sang pemberi (Al Mannan).
17. Niat dengan sedekahnya sebagai wujud syukur kepada Allah atas karunia-Nya berupa kecukupan rizki dan bisa bersedekah.
18. Niat dengan sedekahnya sebagai wujud menunaikan kewajiban terhadap orang-orang fakir, karena sebagian ulama berkata,"Sungguh orang-orang kaya mempunyai kewajiban lain terhadap orang-orang fakir dalam hal harta selain kewajiban zakat."
19. Niat agar hartanya ditambah oleh Allah. Rasulullah Saw bersabda,"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, bahkan bertambah dan bertambah." Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa malaikat berdoa setiap harinya," Ya Allah, gantilah harta orang yang berinfak. Ya Allah habiskan harta orang-orang yang enggan berinfak."
20. Niat membersihkan hartanya dari barang-barang yang subhat.
21. Niat menambal kekurangan dan kealpaan yang pernah terjadi tanpa disadari saat mencari harta, seperti halnya sujud sahwi sebagai penambal kekurangan dalam shalat.
22. Niat mencari pahala dari Allah dan agar diampuni atas dosanya, sebab Rasulullah Saw pernah bersabda,"Sedekah bisa menghapus dosa seperti api membakar kayu bakar."
23. Niat dengan berkah sedekah, Allah membalas kepada keturunannya dan hartanya dengan kebaikan, sebab Rasulullah Saw bersabda,"Tidaklah seorang hamba berbuat suatu kebaikan melainkan Allah akan berbuat baik pula kepada keturunannya kelak."
24. Niat agar Allah menolak bala dan musibah darinya, seperti sabda Nabi Saw,"Sesungguhnya bala tidak akan melangkahi sedekah." Dalam hadits yang lain,"Sesungguhnya sedekah bisa menutup 70 pintu bala dan keburukan."
25. Niat menjaga lidah orang fakir dari dosa ghibah (gunjingan) terhadap dirinya. Karena, kebiasaan manusia jika tidak diberi, akan menceritakan orang yang tidak memberinya.
26. Niat memberi contoh kepada orang lain untuk bersedekah. Itupun jika menurutnya ia dapat selamat dari penyakit riya'.


[Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah] Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah

Ketahuilah, jika orang yang bersedekah berniat sesuai yang disebutkan diatas, Allah pasti akan memberi pahala pada setiap niat yang ia niatkan, bahkan satu niat bisa bermacam-macam pahala. Dan hal tersebut diisyaratkan oleh Rasulullah Saw,"Terkadang satu dirham mengalahkan seribu dirham." Dan sesungguhnya karunia Allah teramat luas. Dan dibalik niat-niat tersebut masih terdapat ribuan niat lain yang hanya diketahui oleh orang-orang yang dikhususkan oleh Allah.

Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada hamba-Nya. Amin.

Diringkas dengan penambahan dan pengurangan dari kitab Al Manhaj As Sawi*


Sumber: Majalah Al Kisah No.06/23 

Senin, 21 Juni 2010

"KEUTAMAAN BULAN RAJAB DAN SYA'BAN"


Mari kita telisuri Ayat AL Qur’an dan Hadist…..sebagai pedoman
Dalam Mengamal Kan setiap ibadah:
Banyak sebahagian kita meyakini bulan Rajab sebagai bulan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, puasa, dan menyembelih hewan untuk disedekahkan.

·        Bulan Rajab dan Keutamaannya
Bulan Rajab adalah salah satu bulan mulia, yang telah Allah Ta’ala sebutkan sebagai asyhurul hurum (bulan-bulan haram). Maksudnya, saat itu manusia dilarang (diharamkan) untuk berperang, kecuali dalam keadaan membela diri dan terdesak.
Allah Ta’ala berfirman:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah , dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram …” (QS. Al Maidah (95): 2)
Ayat mulia ini menerangkan secara khusus keutamaan bulan-bulan haram, yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya. Bulan yang termasuk Asyhurul hurum (bulan-bulan haram) adalah dzul qa’dah, dzul hijjah, rajab, dan muharam. (At Tirmidzi )
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

السنة اثنا عشر شهراً، منها أربعةٌ حرمٌ: ثلاثٌ متوالياتٌ ذو القعدة، وذو الحجة والمحرم، ورجب مضر الذي بين جمادى وشعبان".
            “Setahun ada 12 bulan, di antaranya terdapat 4 bulan haram: tiga yang awal adalah Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan Muharam. Sedangkan Rajab yang penuh kemuliaan antara dua jumadil dan sya’ban.” (HR. Bukhari )
            Dinamakan Rajab karena itu adalah bulan untuk yarjubu, yakni Ya’zhumu (mengagungkan), sebagaimana dikatakan Al Ashmu’i, Al Mufadhdhal, dan Al Farra’. (Imam Ibnu Rajab, Mawqi’ Ruh Al Islam)

Tetapi, kebiasaan ini nampaknya tidak didukung oleh sumber yang shahih.
Para ulama hadits telah melakukan penelitian mendalam, bahwa tidak satu pun riwayat shahih yang menyebutkan keutamaan shalat khusus, puasa, dan ibadah lainnya pada bulan Rajab,



sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ibnu Hajar Al 'Asqalani dan Syaikh Yusuf Al Qaradhawi.    Benar, bulan Rajab adalah bulan yang agung dan mulia, tetapi kita tidak mendapatkan hadits shahih tentang rincian amalan khusus pada bulan Rajab. Wallahu A’lam


Sebagai contoh:
Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (Status hadits: Dhaif (lemah). Lihat As Silsilah Adh Dhaifah No. 4400)
Walau demikian, tidak berarti kelemahan riwayat ini menunjukkan larangan ibadah-ibadah  secara global. Melakukan puasa, sedekah, memotong hewan untuk sedekah, dan amal shalih lainnya adalah perbuatan mulia, kapan pun dilaksanakannya termasuk bulan Rajab (kecuali puasa pada hari-hari terlarang puasa).

Tidak mengapa puasa pada bulan Rajab, seperti puasa senin kamis dan ayyamul bidh (tanggal 13,14,15 bulan hijriah), sebab ini semua memiliki perintah secara umum dalam syariat. Tidak mengapa sekedar memotong hewan untuk disedekahkan,


yang keliru adalah meyakini dan MENGKHUSUSKAN ibadah-ibadah ini dengan fadhilah tertentu yang hanya bisa diraih di bulan Rajab, dan tidak pada bulan lainnya. Jika seperti ini, maka membutuhkan dalil shahih yang khusus, baik Al Quran atau As Sunnah.


Bulan Sya’ban dan Keutamaannya     Bulan Sya’ban adalah bulan mulia yang disunnahkan bagi kaum muslimin untuk banyak berpuasa. Hal ini ditegaskan dalam hadits shahih berikut:
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, katanya:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر، ويفطر حتى نقول لا يصوم، فما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر إلا رمضان، وما رأيته أكثر صياما منه في شعبان.
“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpuasa sehingga kami mengatakan dia tidak pernah berbuka, dan dia berbuka sampai kami mengatakan dia tidak pernah puasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyempurnakan puasanya selama satu bulan kecuali Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat dia berpuasa melebihi banyaknya puasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari )

Sebahagian dari Kita sering Membaca sbb:
Allahumma Barik lanaa fii Rajaba wa Syaâ’ban wa Barik lanaa fii Ramadhan.
 (Ya Allah Berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaâ’ban wa Berkahilah kami di bulan Ramadhan).
(HR. Ahmad,  Ath Thabarani, Al Muâ’jam Al Awsath,
 dengan teks agak berbeda yakni, Wa Balighnaa fii Ramadhan.( Al Baihaqi, Syuâ’abul Iman,)

Biasa nya Bacaan Tersebut di pimpim Oleh sebahagian Imam, setelah sholat Fardu Mhagrib,
Hampir semua kita telah hapal doa di atas. Ya, itu adalah doa yang biasa kita ucapkan ketika memasuki bulan Rajab. Meski ada pendapat yang mengatakan hadis ini lemah, tetapi ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari doa tersebut.


·        Larangan Pada Bulan Sya’ban
Pada bulan ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang berpuasa pada yaumusy syak (hari meragukan), yakni sehari atau dua hari menjelang Ramadhan. Maksud hari meragukan adalah karena pada hari tersebut merupakan hari di mana manusia sedang memastikan, apakah sudah masuk 1 Ramadhan atau belum, apakah saat itu Sya’ban 29 hari atau digenapkan 30 hari, sehingga berpuasa sunah saat itu amat beresiko, yakni jika ternyata sudah masuk waktu Ramadhan, ternyata dia sedang puasa sunah. Tentunya ini menjadi masalah.
Dalilnya, dari ‘Ammar katanya:

مَنْ صَامَ يَوْمَ الشَّكِّ فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Barang siapa yang berpuasa pada yaumus syak, maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qasim (Nabi Muhammad) Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.” (HR. Bukhari, Bab Qaulun Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Idza Ra’aytumuhu fa shuumuu)
Para ulama mengatakan, larangan ini adalah bagi orang yang mengkhususkan berpuasa pada  yaumusy syak saja. Tetapi bagi orang yang terbiasa berpuasa, misal puasa senin kamis, puasa Nabi Daud, dan puasa sunah lainnya, lalu dia melakukan itu  bertepatan pada yaumusy syak , maka hal ini tidak dilarang berdasarkan riwayat hadits berikut:

لَا يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمَهُ فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الْيَوْمَ
"Janganlah salah seorang kalian mendahulukan Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang  sedang menjalankan puasa kebiasaannya, maka puasalapada hari itu."  (HR. Bukhari )
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

شعبان بين رجب ورمضان يغفل الناس عنه ترفع فيه أعمال العباد فأحب أن لا يرفع عملي إلا وأنا صائ
            “Bulan Sya’ban, ada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, banyak manusia yang melalaikannya. Saat itu amal manusia diangkat, maka aku suka jika amalku diangkat ketika aku sedang puasa.”
(HR. An Nasai, 1/322 dalam kitab Al Amali. Status hadits: Hasan (baik). Lihat As Silsilah Ash Shahihah No. 1898. Lihat juga Tamamul Minnah Hal. 412. DarAr Rayyah)
Adakah Keutamaan Malam Nishfu Sya’ban?
            Ya, sebagamana diriwayatkan oleh banyak sahabat nabi, bahwa Beliau bersabda:

يطلع الله تبارك و تعالى إلى خلقه ليلة النصف من شعبان ، فيغفر لجميع خلقه
إلا لمشرك أو مشاحن
                “Allah Ta’ala menampakkan diriNya kepada hambaNya pada malam nishfu sya’ban, maka Dia mengampuni bagi seluruh hambaNya, kecuali orang yang musyrik atau pendengki.” (Hadits ini Shahih menurut Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Diriwayatkan   oleh banyak sahabat nabi, satu sama lain saling menguatkan, yakni oleh Muadz bin Jabal, Abu Tsa’labah Al Khusyani, Abdullah bin Amr, ‘Auf bin Malik, dan ‘Aisyah. Lihat kitab As Silsilah Ash Shahihah, 3/135, No. 1144. Darul Ma’arif. Juga kitab Shahih Al Jami’ Ash Shaghir wa Ziyadatuhu, 2/785. Al Maktab Al Islami. Namun, dalam kitab Misykah Al Mashabih, justru Syaikh Al Albani mendhaifkan hadits ini, Lihat No. 1306, tetapi yang benar adalah shahih karena banyaknya jalur periwayatan yang saling menguatkan)
            Hadits ini menunjukkan keutamaan malam nishfu sya’ban (malam ke 15 di bulan Sya’ban), yakni saat itu Allah mengampuni semua makhluk kecuali yang menyekutukanNya .
by: Al Firman
Sumber (Al Qur'an Dan Hadist)